Saturday, September 2, 2017

PANGLIMA PERANG PIDIE YANG SYAHID DALAM PERANG WAIDO

Situs Panglima Perang Waido Ditemukan


Mungkin kita hanya terpana pada keberanian pahlawan-pahlawan Nasional yang telah ditulis dari buku-buku sejarah yang telah beredar dari masa ke masa. Namun kita telah banyak melupakan sang pahlawan yang ada di sekitar kita, dimana mereka berjuang sampai shahid dalam mempertahankan Negara ini.

Siapakah gerangan pahlawan yang patut diberikan tanda jasa yang juga telah syahid dalam melawan kezaliman militer belanda pada saat penjajahan di Nusantara. Beliau adalah Sang panglima Perang Waido yang mampu membendung agresi militer di Sagoe Bintara Pineung.

Mari kita mengenal panglima Perang Waido

Nama Beliau adalah Teungku Hasan anak dari Teungku Husein yang merupakan seorang pejuang Waido yang sangat disegani oleh masyarakat dan ditakuti lawan pada saat rakyat aceh melawan militer Belanda. Beliau selalu menyerang Belanda dengan pedangnya yang terbuat dari besi Sangtsani atau disebut dengan peudeung on jok yang mampu memukul mundur pasukan belanda. Pedang itu sangat tajam dan telah banyak memakan korban dari pihak musuh (penjajah Belanda).

Pada saat penulis berziarah ke makamnya yang terletak di Gampong Kumbang Waido Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, penulis merasakan aura semangat perjuangan yang ada pada saat di makamnya. Beliau merupakan benteng pertahanan yang menyelamatkan daerah tersebut dari agresi militer Belanda. Bahkan beliau pernah membangun Benteng Alam yang dinamakan dengan Benteng Alam Kuta Me.

Dari hasil penelusuran Penulis banyak sekali serangan serangan yang beliau hadapi dalam pertempuran melawan belanda. Dan banyak sekali korban dari pihak musuh yang mati melawan sang panglima perang Waido yang sangat gagah berani yang šatů ini. Hal ini terbukti adanya jeurat kaphe (kuburan belanda) di sekitar desa Kumbang Waido dimana Kuburan Kafe luasnya hampir satu hektar. Namun penulis belum mengetahui jumlah korban yang dikuburkan pada jeurat Kafe tersebut.

Kronologis Syahidnya Sang Panglima
Menurut Cerita para cucu Teungku Hasan Bin Husen, Beliau meninggal di pekarangan Meunasah Kumbang Waido. Pada saat itu pertempuran begitu sengit terjadi sehingga musuh tewas dengan keahlian beliau dalam bertempur. Namun naas pada saat itu beliau menjemput adiknya yang masih kecil yang bernama Abdullah dan beliau dikepung oleh pasukan Belanda. Dan Beliau syahid pada saat menjemput adiknya.

No comments:

Post a Comment