Sunday, September 10, 2017

BESI APA INI? KOK TAK BERKARAT


 Besi ini menurut pemiliknya tak pernah berkarat. Besi ini diletakkan dibawah terik mentari dan guyuran hujan selama bertahun-tahun. Akan tetapi Besi ini tak pernah berkarat sedikitpun.

Menurut pantauan penulis, besi ini merupakan besi yang dimiliki oleh panglima Perang Pidie pada masa penjajahan Belanda.



Friday, September 8, 2017

GUCI KERAMAT PANGLIMA PERANG PIDIE DITEMUKAN

Guci eninggalan masa Belanda

Ini penemuan terbaru yang dilakukan oleh Hendra Darmawan Waido di Desa Kumbang Waido Kecamatan peukan Baro Kabupaten Pidie. Guci ini menurut penyimpannya memiliki khasiat yang sangat luar biasa. Menurut Cerita dari salah seorang keturunan Teungku Hasan Bin Teungku Husein guci ini dipakai untuk mengobati mata orang sakit pada zaman dulunya. Air yang ada di dalam guci ini digunakan untuk mencuci mata orang sakit. Air dalam guci ini mampu mengobati mata yang sedang sakit.

Karakter Guci

Guci ini memiliki warna yang sangat unik sekali, penulis melihat guci ini memiliki warna keemasan mengkilat yang tidak mudah luntur. Guci ini sangat licin dan merupakan satu-satunya guci yang terunik yang pernah saya lihat.

Volume Guci ini kira-kira 15 liter air dan memiliki sifat pendingin alami yang dalam guci ini. Air yang disimpan di dalam guci ini tidak berbau dan tahan lama. Guci ini merupakan salah satu guci yang terindah dengan karakteristik ukiran yang unik.

Guci ini memiliki 4 hidung guci yang berada di atas guci, guci ini juga masih utuh dan tidak lecet sedikitpun. Ini merupakan guci peninggalan panglima perang pidie di masa lampau.


Guci Keramat

Namun dalam hal ini penulis ingin menggali terus peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat fenomenal ini. Guci ini membuktikan bahwa banyak sekali orang-orang yang memiliki andil besar terhadap bangsa yang berasal dari desa Kumbang Waido ini. Desa Kumbang Waido menurut dugaan penulis akan menjadi satu-satunya desa yang memiliki nilai wisata daerah di Kabupaten Pidie. 


Dalam hal ini harapan penulis untuk lebih peka terhadap penemuan ini dan menjadikan Gampong Kumbang Waido sebagai wilayah wisata sejarah di Kabupaten pidie. Akan lebih banyak lagi peninggalan-peniggalan sejarah yang akan penulis paparkan lewat blog ini agar masyarakat tahu bahwa Gampong Kumbang Waido merupakan satu Gampong peninggalan para panglima perang pidie di Kabupaten pidie

Wallahu Alam bisshawab.

Satu Lagi, Senjata Panglima Perang Pidie di Temukan

Pedang panglima perang Pidie kembali ditemukan di Desa Kumbang Waido Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie Profinsi Aceh. Pedang ini hampir sama dengan pedang pertama yang ditemukan di lokasi yang sama dan pada rumah yang berbeda yang merupakan keturunan daripada Teungku Hasan Bin Teungku Husein.

Menurut pantauan penulis pedang ini tidak berkarat setelah sekian lama disimpan oleh cucu-cucu keturunan Teungku Hasan Bin Teungku Husein.

SENJATA PANGLIMA PRANG PIDIE

Dari bentuknya pedang ini hampir sama dengan pedang yang pertama kali ditemukan. Hanya saja gagangnya yang berbeda yang tidak memiliki tampok yang memutar. pedang ini merupakan bukti sejarah dimana Kumbang Waido merupakan basis dari pada pejuang-pejuang Pidie yang sangat berani membela tanah air ini. Dari segi Batu Nisan yang penulis lihat pada makam al-mukarram Teungku Hasan Bin Teungku Husein juga menunjukkan bahwa beliau adalah sebagai panglima perang Aceh.







Tuesday, September 5, 2017

MISTERI CAP GEULANTEU DAN HAK PETO RAJA PIDIE

MISTERI CAP GEULANTEU DAN HAK PETO RAJA PIDIE
Cap Geulanteu merupakan sebuah cap yang ada pada tangan Raja Iskandar Muda. Cap Geulanteu ini merupakan Cap yang digunakan untuk sebuah ultimatum dalam penyerangan ke daerah lain. Apabila sebuah maklumat telah dibubuhkan dengan Cap Geulanteu maka Maklumat tersebut wajib dilaksanakan oleh rakyat Aceh pada masa itu.

Sebelum memutuskan suatu perkara raja Iskandar Muda memanggil semua kerajaan yang berada di bawah naungan Aceh Darussalam untuk mengadakan rapat senat terbuka. Namun Raja Sultan Iskandar Muda tidak serta merta menstempelkan cap Geulanteu pada kesepakatannya. Cap Geulanteu baru disematkan apabila mendapat persetujuan khusus dari raja Pidie. Raja diberikan hak Feto pada rapat yang diadakan oleh raja iskandar muda.






Monday, September 4, 2017

APA RAHASIA LELAKI PIDIE HINGGA KUAT LAHIR BATIN??


APA RAHASIA LELAKI PIDIE HINGGA KUAT LAHIR BATIN??

Dalam penulisan ini penulis ingin membongkar sedikit rahasia mengapa kebanyakan lelaki Pidie kuat lahir batin secara alami dan herbal. Penulis ingin berbagi sedikit pelajaran serta pengajaran yang berharga hingga para lelaki kuat hingga lahir batin. Hal ini saya ketahui ketika sedang nongkrong di warung kopi dan bercerita banyak tentang makanan khas pidie yang sangat disukai oleh masyarakat.

Dari hasil peh canang atau disebut Peh tem tersebut penulis mengambil banyak manfaat dari hasil peh canang tersebut.  Karena peh canang tidak ada temanya bahkan temanya sangat amburadul. Penulis hanya dapat menulis sebuah tema yang dihasilkan yaitu Kekuatan Lahir Batin Orang Pidie berasal? Dan tema tersebut bukanlah tema yang asal asalan. Tema tersebut ada referensinya loh,, yaitu Kitab Tajul Muluk,, wah,, rupanya ada pak teungku di warung kopi itu..

Apa Rahasia nya??

Rahasianya adalah ileih. Ileih merupakan satu jenis ikan yang sangat lezat dan sangat nikmat bila dirasakan oleh masyarakat. Ileih memiliki cita rasa tersendiri dalam menu makanan Pidie. Bila masyarakat sudah makan ileih, maka masyarakat akan bersemangat dalam bekerja bahkan mengeluarkan semangat yang sangat luar dari biasanya. Sehigga menghasilkan tenaga lahir yang sangat luar biasa.

Namun untuk tenaga bathinnya dari mana?



Rahasianya adalah Kepala Ileih. Bagaimana Caranya Ya???

Kepala ileih dipotong dan dibersihkan dengan air sehingga benar-benar bersih. Kemudian Kepala Belut dibakar dengan api kayu yang bahan bakarnya adalah kayu atau arang. Kepala belut dibakar hingga menjadi hitam dan menjadi arang sehingga mudah dihancurkan.
Setelah ditumbuk hingga halus kemudian kepala belut yang menjadi telah bubuk dicampurkan dengan minyak kelapa. Dan Kemudian disimpan dalam wadah tertutup sehari semalam. Nah, Minyak belut sudah bias dipakai pada tempat yang diperlukan.
Inilah rahasia kenapa lelaki Pidie kuat lahir dan batin…..

Sunday, September 3, 2017

SENJATA PANGLIMA PERANG PIDIE DITEMUKAN

Senjata panglima perang Pidie ditemukan dalam keadaan masih utuh oleh Teungku Murhaban Bin Teungku Mahmud. Penemuan ini membuat penulis ingin menelusuri situs-situs lain yang berkaitan dengan salah satu panglima perang Pidie yang berada di Gampong Kumbang Waido Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Menurut hemat penulis, Pedang ini digunakan oleh Teungku Hasan Bin Teungku Husein dalam perang melawan Belanda.

Teungku Hasan Bin Teungku Husein

Senjata ini sangat tipis dan sangat tajam karena pedang ini memiliki keunikan yang sangat mempesona mata yang melihat. Pedang ini terbuat dari besi Sangsani yang merupakan besi yang sangat tajam. Pedang inilah yang digunakan oleh Teungku Hasan dalam mengusir Belanda kala itu.

Namun, Pedang ini dinamakan dengan Pedang Daun Ijuk atau Peudeung On Jok karena dari bentuknya yang menyerupai Daun Ijuk. Penemuan ini membuktikan bahwa sangat banyak panglima perang yang bertebaran di Pidie yang mempunyai andil besar dan berkonstribusi dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Banyak korban yang berjatuhan dengan pedang itu, hal itu terbukti dengan adanya Jeurat Kaphe yang ada di Desa tersebut. Benteng pertahanan yang beliau bangun adalah benteng alam Kuta Me yang kini masih belum mendapat perhatian dari pihak manapun.

Saturday, September 2, 2017

PANGLIMA PERANG PIDIE YANG SYAHID DALAM PERANG WAIDO

Situs Panglima Perang Waido Ditemukan


Mungkin kita hanya terpana pada keberanian pahlawan-pahlawan Nasional yang telah ditulis dari buku-buku sejarah yang telah beredar dari masa ke masa. Namun kita telah banyak melupakan sang pahlawan yang ada di sekitar kita, dimana mereka berjuang sampai shahid dalam mempertahankan Negara ini.

Siapakah gerangan pahlawan yang patut diberikan tanda jasa yang juga telah syahid dalam melawan kezaliman militer belanda pada saat penjajahan di Nusantara. Beliau adalah Sang panglima Perang Waido yang mampu membendung agresi militer di Sagoe Bintara Pineung.

Mari kita mengenal panglima Perang Waido

Nama Beliau adalah Teungku Hasan anak dari Teungku Husein yang merupakan seorang pejuang Waido yang sangat disegani oleh masyarakat dan ditakuti lawan pada saat rakyat aceh melawan militer Belanda. Beliau selalu menyerang Belanda dengan pedangnya yang terbuat dari besi Sangtsani atau disebut dengan peudeung on jok yang mampu memukul mundur pasukan belanda. Pedang itu sangat tajam dan telah banyak memakan korban dari pihak musuh (penjajah Belanda).

Pada saat penulis berziarah ke makamnya yang terletak di Gampong Kumbang Waido Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie Provinsi Aceh, penulis merasakan aura semangat perjuangan yang ada pada saat di makamnya. Beliau merupakan benteng pertahanan yang menyelamatkan daerah tersebut dari agresi militer Belanda. Bahkan beliau pernah membangun Benteng Alam yang dinamakan dengan Benteng Alam Kuta Me.

Dari hasil penelusuran Penulis banyak sekali serangan serangan yang beliau hadapi dalam pertempuran melawan belanda. Dan banyak sekali korban dari pihak musuh yang mati melawan sang panglima perang Waido yang sangat gagah berani yang šatů ini. Hal ini terbukti adanya jeurat kaphe (kuburan belanda) di sekitar desa Kumbang Waido dimana Kuburan Kafe luasnya hampir satu hektar. Namun penulis belum mengetahui jumlah korban yang dikuburkan pada jeurat Kafe tersebut.

Kronologis Syahidnya Sang Panglima
Menurut Cerita para cucu Teungku Hasan Bin Husen, Beliau meninggal di pekarangan Meunasah Kumbang Waido. Pada saat itu pertempuran begitu sengit terjadi sehingga musuh tewas dengan keahlian beliau dalam bertempur. Namun naas pada saat itu beliau menjemput adiknya yang masih kecil yang bernama Abdullah dan beliau dikepung oleh pasukan Belanda. Dan Beliau syahid pada saat menjemput adiknya.