Thursday, August 24, 2017

TERKUAKNYA MISTERI BUKIT TANGKUBAN PERAHU DI ACEH


MISTERI BUKIT TANGKUBAN PERAHU DI ACEH

Bukit tangkuban perahu dulu hanya kita dengar di daerah Jawa dan hal tersebut merupakan mitos yang terjadi. Akan tetapi Penulis kaget mendengar bukit Tangkuban Perahu yang ada di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Ketika penulis menelusuri lebih jauh di Seputaran Pidie Penulis menemukan lokasi dimana bukit Tangkuban Perahu itu berada. Tangkuban perahu ini sangat sarat dengan cerita mistis yang sangat memukau jiwa penulis. 

Tapi sebelumnya, Penulis ingin menjelaskan tentang apa itu bukit Tangkuban Perahu yang ada di Kabupaten Pidie. Bukit kalau dalam leteratur Bahasa Aceh dinamakan dengan Cet, Tumpok Tanoh, Glee Ubit, atau Cot. Tangkuban dalam bahasa Aceh adalah glong, Kalau Perahu dalam bahasa Aceh dinamakan peuraho. Nah, dalam hal ini Bukit Tangkuban Perahu yang ada di Pidie-Aceh dinamakan dengan Cot Peuraho.

Dimanakah Cot Peuraho itu berada?
Cot Peuraho atau Bukit Tangkuban Perahu Pidie berada pada areal persawahan Blang Pante. Blang Pante ini terletak di Desa Mee Krukon Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Tangkuban Perahu tersebut tidak jauh dari jalan sehingga peminat dapat melihatnya dengan sangat jelas keberadaan Bukit Tangkuban Peuraho yang ada di sana. Gampong Mee Krukon berlokasi pada jarak 3 kilomiter dari kecamatan peukan baro. Disinilah keberadaan Bukit Tangkuban perahu yang ada di Kabupaten Pidie.

Bagaimana hal ihwal adanya Bukit Tangkuban perahu di Pidie?
Konon pada masa penjajahan Belanda disana ada seorang ulama kharismatik yang keramatnya sangat ditakuti oleh belanda. beliau bernama Teungku Abdussalam Bin Teungku Burhanuddin. Masyarakat Pidie mengenalnya dengan sebutan Teungku Chik Di Pasi. Beliau memiliki perahu untuk menyeberang aliran sungai untuk shalat Jum'at ke Mesjid Guci Rumpong. Jarak antara tempat Beliau dengan Mesjid hanya berkisar 1 kilometer. Ketika beliau hendak mengayuh perahunya tiba-tiba terlihat seorang manusia (tidak diketahui namanya) sedang membuang hajat di dekat perahu beliau. Kemudian Beliau menyuruh manusia tersebut untuk tidak membuang hajat di tempat tersebut. Tetapi seruan Beliau tidak diindahkan oleh orang tersebut.

Nah, Ketika itu beliau berdoa kepada Allah SWT agar Sungai yang ada disana Pindah ke tempat lain. Doa Teungku Syiek Di pasi pun dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan izin Allah swt dan dengan keberkahan doa beliau sungai tersebut pindah ke kecamatan Reubei atau sekitarnya. Perahu beliau tidak digunakan lagi untuk alat transportasi penyeberangan karena tidak ada sungai lagi di sana. Dan lama kelamaan 3 unit perahu yang ada di sana menjadi bukit kecil sepeti tumpukan tanah. Bukit Tangkuban perahu ini berbentuk Perahu di Areal persawahan tersebut. 

Ada dua Bukit Tangkuban Perahu yang sangat unik untuk dilihat dan dicermati. Yang Pertama Bukit Tangkuban Perahu Telungkup atau di dalam bahasa masyarakat sekitar dinamakan dengan Cot Peuraho Teugom. Yang Kedua dinamakan Cot Peuraho Linteung atau Bukit Tangkuban Perahu tidak Telungkub. Cot Peuraho Teugom (Bukit Tangkuban Perahu Telungkup) lebih tinggi dibandingkan dengan Cot Peuraho Linteung (Bukit Tangkuban Perahu tidak Telungkub).

Nah,,, Bukit Tangkuban perahu di Pidie menjadi bukti sejarah bahwa Pidie merupakan satu Kabupaten yang layak untuk ditulis dan torehkan dalam buku sejarah Nusantara.

No comments:

Post a Comment