MISTERI BUKIT TANGKUBAN
PERAHU DI ACEH
Bukit tangkuban perahu dulu hanya kita dengar di daerah Jawa
dan hal tersebut merupakan mitos yang terjadi. Akan tetapi Penulis kaget
mendengar bukit Tangkuban Perahu yang ada di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.
Ketika penulis menelusuri lebih jauh di Seputaran Pidie Penulis menemukan
lokasi dimana bukit Tangkuban Perahu itu berada. Tangkuban perahu ini sangat
sarat dengan cerita mistis yang sangat memukau jiwa penulis.
Tapi sebelumnya, Penulis ingin menjelaskan tentang apa itu
bukit Tangkuban Perahu yang ada di Kabupaten Pidie. Bukit kalau dalam leteratur
Bahasa Aceh dinamakan dengan Cet, Tumpok Tanoh, Glee Ubit, atau Cot. Tangkuban
dalam bahasa Aceh adalah glong, Kalau Perahu dalam bahasa Aceh dinamakan
peuraho. Nah, dalam hal ini Bukit Tangkuban Perahu yang ada di Pidie-Aceh
dinamakan dengan Cot Peuraho.
Dimanakah Cot Peuraho itu
berada?
Cot Peuraho atau Bukit Tangkuban Perahu Pidie berada pada
areal persawahan Blang Pante. Blang Pante ini terletak di Desa Mee Krukon
Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie. Tangkuban Perahu tersebut tidak jauh
dari jalan sehingga peminat dapat melihatnya dengan sangat jelas keberadaan
Bukit Tangkuban Peuraho yang ada di sana. Gampong Mee Krukon berlokasi pada
jarak 3 kilomiter dari kecamatan peukan baro. Disinilah keberadaan Bukit
Tangkuban perahu yang ada di Kabupaten Pidie.
Bagaimana hal ihwal
adanya Bukit Tangkuban perahu di Pidie?
Konon pada masa penjajahan Belanda disana ada seorang ulama
kharismatik yang keramatnya sangat ditakuti oleh belanda. beliau bernama
Teungku Abdussalam Bin Teungku Burhanuddin. Masyarakat Pidie mengenalnya dengan
sebutan Teungku Chik Di Pasi. Beliau memiliki perahu
untuk menyeberang aliran sungai untuk shalat Jum'at ke Mesjid Guci Rumpong.
Jarak antara tempat Beliau dengan Mesjid hanya berkisar 1 kilometer. Ketika
beliau hendak mengayuh perahunya tiba-tiba terlihat seorang manusia (tidak
diketahui namanya) sedang membuang hajat di dekat perahu beliau. Kemudian
Beliau menyuruh manusia tersebut untuk tidak membuang hajat di tempat tersebut.
Tetapi seruan Beliau tidak diindahkan oleh orang tersebut.
Nah, Ketika itu beliau berdoa kepada Allah SWT agar Sungai
yang ada disana Pindah ke tempat lain. Doa Teungku Syiek Di pasi pun dikabulkan
oleh Allah SWT. Dengan izin Allah swt dan dengan keberkahan doa beliau sungai
tersebut pindah ke kecamatan Reubei atau sekitarnya. Perahu beliau tidak
digunakan lagi untuk alat transportasi penyeberangan karena tidak ada sungai
lagi di sana. Dan lama kelamaan 3 unit perahu yang ada di sana menjadi bukit
kecil sepeti tumpukan tanah. Bukit Tangkuban perahu ini berbentuk Perahu di
Areal persawahan tersebut.
Ada dua Bukit Tangkuban Perahu yang sangat unik untuk
dilihat dan dicermati. Yang Pertama Bukit Tangkuban Perahu Telungkup atau di
dalam bahasa masyarakat sekitar dinamakan dengan Cot Peuraho Teugom. Yang Kedua
dinamakan Cot Peuraho Linteung atau Bukit Tangkuban Perahu tidak Telungkub. Cot
Peuraho Teugom (Bukit Tangkuban Perahu Telungkup) lebih tinggi dibandingkan
dengan Cot Peuraho Linteung (Bukit Tangkuban Perahu tidak Telungkub).
No comments:
Post a Comment